Senin, 13 Mei 2013

Hanya untuk .... a conspiration!

Virus ini sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi
ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui
rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry
D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta
Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).
Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia dan
juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling
menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
Teori” Monyet Hijau
1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS
adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang
terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam
di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah
“senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk
menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian
orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa
dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang
dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para
peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah
benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan
teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan
media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan
teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan
merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima
sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya
dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan
bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak
Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui
“supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV
telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar
tahun 1930 di Afrika.
Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk
eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS”
di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa
tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi
kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS.
Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam
tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul
berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat
vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria
gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa
eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum
darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay
selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual
diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir
barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini
yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di
Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak
lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di
kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan
setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup
mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20%
pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di
New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980
(setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini
menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV
tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk
Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS.
Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di
Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982.
Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang
berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke
populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan
AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin
tersebut.
Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang
heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya
berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya
diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal
AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus
pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat
berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan
seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak
mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah
benar demikian?
Keserupaan dengan FLU Burung
Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil
mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang
menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti,
strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS.
Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu
sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS
dibandingkan non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung
menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana
kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung
berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika
berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di
kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika!
Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV
direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung
menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer
Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar
menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970,
para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen
(khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan
menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun
1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium
Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute
menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki
gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak
memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS
semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras
tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan
orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai
waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun
1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum”
bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit
gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.
Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter
Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan
satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS)
dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .”
Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak
bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar
spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia
ceritakan?
Bukalah mata kita lebar-lebar dan sadarilah bahwa "Konspirasi
Itu" memang benar-benar ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar